Mengulik Perkembangan Musik dari Masa ke Masa

  

Hai sobat blog…

Siapa sih yang tidak menyukai musik? Hampir semua orang pasti menyukai yang namanya musik. Bagaimana tidak, musik memiliki banyak sekali manfaat untuk kehidupan kita. Mula dari membangkitkan mood, mengurangi stres hingga memberi kenyamanan.

Menurut KBBI, musik berarti nada atau irama yang disusun secara khusus, sehingga menghasilkan keharmonisan. Sederhananya, musik dapat mendorong seseorang untuk merasakan sesuatu, baik itu rasa semangat atau bahkan perasaan galau.

Namun, tahukah kamu? Untuk sampai di masa sekarang, musik telah melalui berbagai zaman yang pastinya penuh dengan tantangan. Lalu, bagaimanakah perkembangan musik dari masa ke masa? Penasaran? Yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas!

Perkembangannya dari Masa ke Masa

Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan, disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi.

1. Zaman Medieval (400-1400an)

Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). Selain itu kamu juga bisa membaca biodata seo ye ji dan buah pengidap liver.

Pada masa ini, musik sangat dipengaruhi oleh kekuasaan gereja pada masa itu dan kemudian notasinya berkembang menjadi musical repertoire. Musical repertoire ialah kumpulan dari lembaran musik yang dimainkan secara individual, ensambel atau dimainkan dengan instrumen dan choir. Sayangnya, musik-musik dari masa ini rusak dan hanya tersisa bagian kecil saja.

Adapun pelopor musik yang terkenal pada zaman pertengahan adalah Gullanme Dufay dari Prancis dan Adam de la Halle dari Jerman.

2. Zaman Renaissance (1400-1600an)

Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan. Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi.

Pada masa ini, instrumen musik seperti piano atau organ sudah dikenal hingga muncul musik instrumen. Di kota Florence, Italia berkembang seni opera atau pembawaan musik dengan vokal diiringi instrumen musik. Pada masa ini juga, chords musik lebih fleksibel dan mudah untuk disesuaikan dengan gaya musisi itu sendiri.

Komponis komponis pada Zaman Renaisance diantaranya:

  • Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia
  • Galilei (1533 – 1591) dari Italia
  • Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Italia
  • Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.

3. Zaman Barok (1600-1700an)

Pada periode ini, jenis musik instrumen lebih dikenal secara umum. Para komposer musik memberikan improvisasi ke dalam hasil karyanya. Gaya bermusik para musisi lebih beragam. Terdapat aliran musik Rokoko pada periode ini.

Perbedaan musik Barok dan Rokoko ialah musik Barok memakai Ornamentik yang membolehkan komposer memberikan improvisasi spontan pada karyanya, sedangkan musik Rokoko memiliki komposisi musik yang dekoratif, tapi tidak terlalu kompleks.

Adapun komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko adalah di antaranya J.S Bach (1685 – 1750), Handel Antonio Vivaldi dan Alessandro Scarlatti.

4. Zaman Klasik (1750-1820)

Zaman Klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah formal. Pada masa ini, seniman kembali menengok kepada gaya keemasan seni zaman Yunani Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam mencapai kesempurnaan.

Seperti halnya pada awal zaman Barok, yang merupakan suatu reaksi terhadap zaman renaisans, musik zaman klasik juga merupakan reaksi atas zaman Barok. Hal ini tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif.

Beberapa hasil karya dari masa ini merupakan hasil karya yang tidak dapat dibandingkan dengan karya apa pun pada masa sebelumnya, seperti karya Beethoven berjudul Fifth Symphony. Haydn dan Mozart adalah musisi yang menjadi 'kunci' di era ini. Di akhir era Klasik, musisi menggubah musik dengan tambahan instrumen selain piano, seperti klarinet, trombon, dan timpani.

5. Zaman Romantik (1810-1890)

Pada era ini, musik sangat mementingkan perasaan yang subjektif. Musik bukan saja dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai.

Komponis-komponis pada zaman Romantik adalah Ludwig Van Beethoven, Robert Alexander Schumann dan Johanes Brahms dari Jerman; Franz Peter Schubert dari Austria, serta Francois Fredrick Chopin dari Polandia.

Jika dilihat, perubahan-perubahan musik di masa romantik lebih banyak dipengaruhi oleh fenomena sosial, terutama penekanan pada individu. Di masa ini, musik mendapat perhatian yang cukup baik dari berbagai kalangan, termasuk para filsuf. Musik mulai dianggap sebagai bidang yang cukup penting, bahkan pada masa-masa berikutnya.

6. Musik Zaman Peralihan (tahun 1880-1920)

Musik zaman peralihan modern diawali dari gejala munculnya aliran musik impresionis, ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur. Ia menekankan pada timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar.

Claude Achille Debussy (1862-1918) adalah pelopor aliran musik impresionisme, yang mana sistem tonal tidak hanya dari nada-nada diatonis saja, tetapi juga memasukkan nada-nada pentaonis. Ia juga memilih bentuk-bentukan kecil untuk memasuk nada-nada pentatonis yang tidak lazim dalam eksperimen musiknya.

7. Zaman Modern/Kontemporer (1900-sekarang)

Musik modern adalah musik yang sudah mendapat sentuhan-sentuhan teknologi, baik dari segi instrumen maupun penyajian. Musik modern selalu berkembang dan ada pembaharuan seiring berkembangnya zaman. Ia juga bersifat universal serta menyeluruh, sehingga semua orang bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik modern tersebut.

Adapun Komponis-komponis pada Zaman Modern, yakni Claude Achille Debussy dari Prancis, Bella Bartok dari Honggaria, Maurice Ravel dari Prancis, Igor Fedorovinsky dari Rusia dan Edward Benyamin Britten dari Inggris.

Nah, itulah seputar informasi terkait perkembangan musik dari masa ke masa. Wah panjang banget yah perjalanan musik untuk sampai ke masa ini.

Komentar

Postingan Populer